Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi, jadilah seperti yang kamu inginkan, karena kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.

Senin, 14 April 2014

Mafia Sholawat Ponorogo Peduli Sosial

Selamat siang, tentunya sobat sekalian sudah tidak asing lagi dengan yang namanya "MAFIA SHOLAWAT" http://hafid-abdau.blogspot.comManunggaling Fikiran Lan Ati Ing Dalem Sholawat. Setelah sukses berdeklarasi pertama kali di Ponorogo beberapa bulan lalu, menyusul juga deklarasi di kota kota tetangga seperti Wonogiri, Karanganyar, dan sebentar lagi menyusul juga Pacitan , Madiun. Semoga kedepan Mafia Sholawat juga bisa semakin berkembang dan bisa membuat NKRI ini ikut bersholawat. Visi dan Misi Mafia sholawat pada dasarnya adalah penguatan Negara Kesatuan Republik Indonesia ang akhir akhir ini terkikis oleh oknum oknum yang tidak bertanggung jawab karena kurangnya wawasan tentang NKRI. Dilain sisi Mafia Sholawat juga bertujuan untuk menguatkan serta memperahankan budaya Nahdlatul Ulama' salah satunya yaitu "Bersholawat" yang selama ini kegiatan Sholawatan tersebut dianggap Bid'ah dan Haram oleh sebagian kelompok Islam yang juga mengaku Ahli Sunnah Wal jama'ah.

http://hafid-abdau.blogspot.com/
Mafia Sholawat ini memiliki Guru Besar yaitu KH. Mohammad Ali Shodiqin dari Semarang Jawa Tengah selaku pengasuh Pondok Pesantren Roudlotun Ni'mah Semarang dan dikepalai oleh beliau H. Sugeng H yang selama ini juga aktif dikepengurusan salah satu Badan Otonom NU (Himpunan Pengusaha Muda Nahdlatul Ulama' Cabang Ponorogo) . Kegiatan rutin Mafia Sholawat Ponorogo adalah Sholawatan, Manaqiban, Diba'an, berlatih tari Sufi dan lain sebagainya, tak ketinggalan pula para anggota Mafia Sholawat juga sering mengadakan kegiatan sosial antara lain ikut membantu korban bencana meletusnya Gunung Kelud beberapa waktu lalu, kerja bakti pembangunan Pondok Pesantren "SOBOGUNO" dengan memberikan sumbangan empat ribu lebih genteng utnuk pembangunan Pondok Pesantren tersebut, yang betempat di tengah kota Ponorogo. Kegiatan ini di koordinir oleh Kang Ali Nurdin atau lebih akrab disapa Kang Mohan dan Kang Wahid. 


 
Alhamdulillah dengan adanya Mafia Sholawat di Ponorogo ini bisa mempersatukan kawula muda (khususnya) bahkan sekarang nyaris tidak pernah ada lagi perselisihan ataupun tawuran antar organisasi Pencak Silat di Ponorogo. Doktrin yang diberikan beliau KH. Ali Shodiqin atau sering dipanggil Gus Ali Gondrong ini kepada kawula muda adalah pentingnya saling menghormati satu sama lain, menghargai perbedaan, dan yang tak kalah penting lagi adalah Persatuan NKRI. Perbedaan itu adalah suatu kenikmatan, perbedaan itu bukanlah suatu masalah, dan justru yang menjadi masalah itu adalah apabila kita membeda bedakan. Kita semua adalah satu Nusa & Bangsa, satu Negara, satu tanah air yaitu Indonesia ang mempunyai tugas pokok menjaga keutuhan NKRI.







 Sumber Artikel at: http://www.gasud.com/2014/04/mafia-sholawat-ponorogo-peduli-sosial.html

Gasud.com, Ponorogo - Selamat malam para sobat Gasud.com yang memberikan info Bukan Gagal Maksud, tentunya sobat sekalian sudah tidak asing lagi dengan yang namanya "MAFIA SHOLAWAT" Manunggaling Fikiran Lan Ati Ing Dalem Sholawat. Setelah sukses berdeklarasi pertama kali di Ponorogo beberapa bulan lalu, menyusul juga deklarasi di kota kota tetangga seperti Wonogiri, Karanganyar, dan sebentar lagi menyusul juga Pacitan , Madiun. Semoga kedepan Mafia Sholawat juga bisa semakin berkembang dan bisa membuat NKRI ini ikut bersholawat. Visi dan Misi Mafia sholawat pada dasarna adalah penguatan Negara Kesatuan Republik Indonesia ang akhir akhir ini terkikis oleh oknum oknum ang tidak bertanggung jawab karena kurangnya wawasan tentang NKRI. Dilain sisi Mafia Sholawat juga bertujuan untuk menguatkan serta memperahankan budaya Nahdlatul Ulama' salah satunya yaitu "Bersholawat" yang selama ini kegiatan Sholawatan tersebut dianggap Bid'ah dan Haram oleh sebagian kelompok Islam yang juga mengaku Ahli Sunnah Wal jama'ah.

Sumber Artikel at: http://www.gasud.com/2014/04/mafia-sholawat-ponorogo-peduli-sosial.html
Copyright http://gasud.com
Gasud.com, Ponorogo - Selamat malam para sobat Gasud.com yang memberikan info Bukan Gagal Maksud, tentunya sobat sekalian sudah tidak asing lagi dengan yang namanya "MAFIA SHOLAWAT" Manunggaling Fikiran Lan Ati Ing Dalem Sholawat. Setelah sukses berdeklarasi pertama kali di Ponorogo beberapa bulan lalu, menyusul juga deklarasi di kota kota tetangga seperti Wonogiri, Karanganyar, dan sebentar lagi menyusul juga Pacitan , Madiun. Semoga kedepan Mafia Sholawat juga bisa semakin berkembang dan bisa membuat NKRI ini ikut bersholawat. Visi dan Misi Mafia sholawat pada dasarna adalah penguatan Negara Kesatuan Republik Indonesia ang akhir akhir ini terkikis oleh oknum oknum ang tidak bertanggung jawab karena kurangnya wawasan tentang NKRI. Dilain sisi Mafia Sholawat juga bertujuan untuk menguatkan serta memperahankan budaya Nahdlatul Ulama' salah satunya yaitu "Bersholawat" yang selama ini kegiatan Sholawatan tersebut dianggap Bid'ah dan Haram oleh sebagian kelompok Islam yang juga mengaku Ahli Sunnah Wal jama'ah.

Sumber Artikel at: http://www.gasud.com/2014/04/mafia-sholawat-ponorogo-peduli-sosial.html
Copyright http://gasud.com
Gasud.com, Ponorogo - Selamat malam para sobat Gasud.com yang memberikan info Bukan Gagal Maksud, tentunya sobat sekalian sudah tidak asing lagi dengan yang namanya "MAFIA SHOLAWAT" Manunggaling Fikiran Lan Ati Ing Dalem Sholawat. Setelah sukses berdeklarasi pertama kali di Ponorogo beberapa bulan lalu, menyusul juga deklarasi di kota kota tetangga seperti Wonogiri, Karanganyar, dan sebentar lagi menyusul juga Pacitan , Madiun. Semoga kedepan Mafia Sholawat juga bisa semakin berkembang dan bisa membuat NKRI ini ikut bersholawat. Visi dan Misi Mafia sholawat pada dasarna adalah penguatan Negara Kesatuan Republik Indonesia ang akhir akhir ini terkikis oleh oknum oknum ang tidak bertanggung jawab karena kurangnya wawasan tentang NKRI. Dilain sisi Mafia Sholawat juga bertujuan untuk menguatkan serta memperahankan budaya Nahdlatul Ulama' salah satunya yaitu "Bersholawat" yang selama ini kegiatan Sholawatan tersebut dianggap Bid'ah dan Haram oleh sebagian kelompok Islam yang juga mengaku Ahli Sunnah Wal jama'ah. Mafia Sholawat ini memiliki Guru Besar yaitu KH. Mohammad Ali Shodiqin dari Semarang Jawa Tengah selaku pengasuh Pondok Pesantren Roudlotun Ni'mah Semarang dan dikepalai oleh beliau H. Sugeng H yang selama ini juga aktif dikepengurusan salah satu Badan Otonom NU (Himpunan Pengusaha Muda Nahdlatul Ulama' Cabang Ponorogo) . Kegiatan rutin Mafia Sholawat Ponorogo adalah Sholawatan, Manaqiban, Diba'an, berlatih tari Sufi dan lain sebagainya, tak ketinggalan pula para anggota Mafia Sholawat juga sering mengadakan kegiatan sosial antara lain ikut membantu korban bencana meletusnya Gunung Kelud beberapa waktu lalu, kerja bakti pembangunan Pondok Pesantren "SOBOGUNO" dengan memberikan sumbangan empat ribu lebih genteng utnuk pembangunan Pondok Pesantren tersebut, yang betempat di tengah kota Ponorogo. Kegiatan ini di koordinir oleh Kang Ali Nurdin atau lebih akrab disapa Kang Mohan dan Kang Wahid. Alhamdulillah dengan adanya Mafia Sholawat di Ponorogo ini bisa mempersatukan kawula muda (khususnya) bahkan sekarang nyaris tidak pernah ada lagi perselisihan ataupun tawuran antar organisasi Pencak Silat di Ponorogo. Doktrin yang diberikan beliau KH. Ali Shodiqin atau sering dipanggil Gus Ali Gondrong ini kepada kawula muda adalah pentingnya saling menghormati satu sama lain, menghargai perbedaan, dan yang tak kalah penting lagi adalah Persatuan NKRI. Perbedaan itu adalah suatu kenikmatan, perbedaan itu bukanlah suatu masalah, dan justru yang menjadi masalah itu adalah apabila kita membeda bedakan. Kita semua adalah satu Nusa & Bangsa, satu Negara, satu tanah air yaitu Indonesia ang mempunyai tugas pokok menjaga keutuhan NKRI.

Sumber Artikel at: http://www.gasud.com/2014/04/mafia-sholawat-ponorogo-peduli-sosial.html
Copyright http://gasud.com
Gasud.com, Ponorogo - Selamat malam para sobat Gasud.com yang memberikan info Bukan Gagal Maksud, tentunya sobat sekalian sudah tidak asing lagi dengan yang namanya "MAFIA SHOLAWAT" Manunggaling Fikiran Lan Ati Ing Dalem Sholawat. Setelah sukses berdeklarasi pertama kali di Ponorogo beberapa bulan lalu, menyusul juga deklarasi di kota kota tetangga seperti Wonogiri, Karanganyar, dan sebentar lagi menyusul juga Pacitan , Madiun. Semoga kedepan Mafia Sholawat juga bisa semakin berkembang dan bisa membuat NKRI ini ikut bersholawat. Visi dan Misi Mafia sholawat pada dasarna adalah penguatan Negara Kesatuan Republik Indonesia ang akhir akhir ini terkikis oleh oknum oknum ang tidak bertanggung jawab karena kurangnya wawasan tentang NKRI. Dilain sisi Mafia Sholawat juga bertujuan untuk menguatkan serta memperahankan budaya Nahdlatul Ulama' salah satunya yaitu "Bersholawat" yang selama ini kegiatan Sholawatan tersebut dianggap Bid'ah dan Haram oleh sebagian kelompok Islam yang juga mengaku Ahli Sunnah Wal jama'ah. Mafia Sholawat ini memiliki Guru Besar yaitu KH. Mohammad Ali Shodiqin dari Semarang Jawa Tengah selaku pengasuh Pondok Pesantren Roudlotun Ni'mah Semarang dan dikepalai oleh beliau H. Sugeng H yang selama ini juga aktif dikepengurusan salah satu Badan Otonom NU (Himpunan Pengusaha Muda Nahdlatul Ulama' Cabang Ponorogo) . Kegiatan rutin Mafia Sholawat Ponorogo adalah Sholawatan, Manaqiban, Diba'an, berlatih tari Sufi dan lain sebagainya, tak ketinggalan pula para anggota Mafia Sholawat juga sering mengadakan kegiatan sosial antara lain ikut membantu korban bencana meletusnya Gunung Kelud beberapa waktu lalu, kerja bakti pembangunan Pondok Pesantren "SOBOGUNO" dengan memberikan sumbangan empat ribu lebih genteng utnuk pembangunan Pondok Pesantren tersebut, yang betempat di tengah kota Ponorogo. Kegiatan ini di koordinir oleh Kang Ali Nurdin atau lebih akrab disapa Kang Mohan dan Kang Wahid. Alhamdulillah dengan adanya Mafia Sholawat di Ponorogo ini bisa mempersatukan kawula muda (khususnya) bahkan sekarang nyaris tidak pernah ada lagi perselisihan ataupun tawuran antar organisasi Pencak Silat di Ponorogo. Doktrin yang diberikan beliau KH. Ali Shodiqin atau sering dipanggil Gus Ali Gondrong ini kepada kawula muda adalah pentingnya saling menghormati satu sama lain, menghargai perbedaan, dan yang tak kalah penting lagi adalah Persatuan NKRI. Perbedaan itu adalah suatu kenikmatan, perbedaan itu bukanlah suatu masalah, dan justru yang menjadi masalah itu adalah apabila kita membeda bedakan. Kita semua adalah satu Nusa & Bangsa, satu Negara, satu tanah air yaitu Indonesia ang mempunyai tugas pokok menjaga keutuhan NKRI.

Sumber Artikel at: http://www.gasud.com/2014/04/mafia-sholawat-ponorogo-peduli-sosial.html
Copyright http://gasud.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar